Proton Exchange Membrane (PEM) Electrolyzer

 Proton Exchange Membrane (PEM) Electrolyzer


Picture source: researchgate.net

                Jenis elektrolisis air selanjutnya adalah Proton Exchange Membrane Water Electrolysis atau yang lebih dikenal dengan PEM Water Electrolysis. Elektrolisis air dengan menggunakan konsep Solid Polimer Electrolyte ini pertama kali dikemukanan oleh Grubb pada awal tahun 1950an dengan menggunakan membran solid sulfonated polystyrene sebagai elektrolit dan kemudian dilanjutkan oleh General Energy Company pada tahun 1966. Metode yang memiliki nama lain Polymer Water Electrolysis ini mampu menghasilkan proton dengan konduktivitas yang tinggi, meminimalisir adanya gas crossover, memiliki sistem design yang compact, dan berkerja pada tekanan tinggi. .

            PEM Electrolyzer memiliki konstruksi yang sangat sederhana dan ringkas. Prinsip operasi elektrolisis air dengan membran pertukaran proton elektrolit (PEM) cukup sederhana. Proses elektrolisis air PEM diperoleh dengan memompa air ke anoda kemudian dipecah menjadi oksigen (O2), proton (H+) dan elektron (e-). Proton ini berpindah melalui membran proton pada sisi katoda. Elektron keluar dari anoda melalui sirkuit daya eksternal, yang menyediakan kekuatan pendorong (tegangan sel) untuk reaksi. Pada sisi katoda proton dan elektron bergabung kembali untuk menghasilkan hidrogen, mekanisme berikut seperti yang ditunjukkan dalam gambar dibawah.

                Sekian insight hari ini semoga bermanfaat ...

Comments

Popular posts from this blog

Solid Oxide Electrolyzer Cell (SOEC)

Desain dan Manufaktur